Kenali Ancaman Kegagalan/Kesalahan/Kerugian Yang Paling Sering
Terjadi.
Bicara mengenai ukuran keberhasilan didalam membangun sendiri
tentunya tidak terlepas dari tujuan-tujuan utama yang mungkin secara spesifik
akan terurai sebagai berikut;
1. Yang
Utama mungkin adalah “Rumah berhasil
selesai dibangun dengan tuntas”.
Bagaiamanapun
kurang memuaskan hasilnya, tidak sesuai dengan keinginan ataupun pemborosan
karena bongkar pasang, namun jika rumah bisa sampe tuntas terbangun tentu
setidaknya akan melegakan hati
pemiliknya.
2. Biaya pembangunan tidak membengkak sesuai
dengan budget yang telah ditentukan.[cara cegah biaya pembangunan rumah membengkak]
Perlu diingat bahwa motivasi dan
keputusan untuk membangun sendiri adalah demi mencapai pengeluaran biaya yang
relative lebih murah dibanding jika membeli rumah siap pakai yang disediakan
developer.
Penyebab budget membengkak yang paling
sering terjadi adalah kasus bongkar pasang, baik itu disebabkan kesalahan
pengerjaan maupun perubahan rancangan oleh pemilik tanpa berkonsultasi dengan
perancang ahli atau arsitek.
Karena tanpa adanya penguasaan teknis
yang memadai, sering tidak disadari akan
adanya konsekuensi biaya extra yang cukup sebagai akibat dari
perubahan-perubahan yang dilakukan secara spontan di lapangan.
Untuk itu sangatlah disarankan untuk
mencoba sebisa mungkin disiplin melaksanakan pengerjaan pembangunan sesuai yang
telah direncanakan. Dan sekiranya memang dirasa perlu adanya perubahan dan
penyesuaian desain,
mintalah pendapat dan konsultasikan dengan perencana atau arsitek, kecuali jika memang anda betul-betul memahami dan berpengalaman dalam membuat bangunan rumah.
3. Rasa
bangga mungkin akan timbul dan menjadikan kepuasan hati manakala melihat rumah
impian berhasil dibangun sesuai dengan apa yang telah dibayangkan
sebelumnya.
Hal itu sangat mungkin, selama imaginasi dan angan-angan
juga didukung dengan ketelitian terhadap skala atau proporsi dan situasi.
Artinya kita tidak bisa hanya mengambil sepotong bagian dari sumber ide itu
dan kemudian mengaplikasikan pada bangunan kita tanpa mengindahkan bagian-
lainnya.
|
Sebagai contoh, misal kita suka pada model mobil sedan merk
mercy, dan khususnya suka dengan model lampunya, dan kemudian kita coba untuk
menggunakan lampu tersebut untuk dipasang pada mobil Toyota Kijang. Bisa anda
bayangkan, yang terjadi mungkin malah mobil Toyota kijang itu jadi tampak
aneh, tidak memiliki kesatuan dan kehilangan ciri dan karakternya sendiri.
|
Namun demikian tidaklah berarti kita tidak bisa mengambil
inspirasi dari satu bagian obyek yang kita suka. Tentu saja bisa, selama
inspirasi itu diaplikasikan secara bijak dengan mengindahkan faktor-faktor
komposisi, kesatuan, proporsi dan sebagainya.
|
Sekali lagi, untuk hal ini mintalah bantuan tenaga arsitek,
atau khususnya untuk anda yang gemar otak atik, bisa mencoba mengaplikasikan
lebih dulu dalam bentuk gambar 3 dimensi yang banyak disediakan secara
cuma-cuma, baik untuk aplikasi computer maupun android.
|
Dibawah
ini saya akan coba mengidentifikasi penyebab dan akibat dari kegagalan membangun
rumah yang kerap muncul khususnya bagi masyarakat awan kontruksi yang membangun
sendiri rumahnya.
Kendala kegagalan pada aspek Pembiayaan
(Dompet Jebol)
1. OVER BUDGET - bongkar pasang karena kesalahan pengerjaan
|
|
Penyebab :
|
|
-
|
Tidak
ada gambar rencana dan gambar kerja
|
-
|
Kesalahan
Tukang - Tukang tidak/kurang memahami gambar rencana.
|
-
|
Kurang
cermat / sembrono dalam pengawasan ukuran,
siku-siku, waterpas leveling dan sistim lot bandul untuk ketegakan
|
akibat :
|
|
-
|
material terbuang, upah kerja tanpa hasil, durasi pembangunan
molor
|
-
|
Biaya pembangunan membengkak - pemborosan yang sia-sia, kualitas
bangunan kurang baik
|
2. OVER BUDGET - bongkar pasang karena perubahan rencana
|
|
Penyebab :
|
|
-
|
Perencanaan
tidak matang..
|
-
|
Pemilik
berubah-ubah keinginan, Ide spontan,
terinspirasi
bangunan lain yang belum tentu cocok, tidak disiplin dengan rencana yang
sudah dibuat.
|
-
|
Kesalahan
Tukang - Tukang tidak/kurang memahami gambar rencana.
|
-
|
|
akibat :
|
|
-
|
material terbuang, upah kerja tanpa hasil, durasi pembangunan
molor.
|
-
|
Biaya pembangunan membengkak, biaya habis dan rumah tidak tuntas
terbangun
|
3. OVER
BUDGET - perencanaan kekuatan struktur yang berlebih/ terlalu kuat/ tidak
diperlukan.
|
|
Penyebab :
|
|
-
|
Kurang
mengerti prinsip-prinsip struktur bangunan
|
-
|
Salah perbaindingan Adukan
|
-
|
Tidak berkonsultasi dengan ahli
kontruksi
|
-
|
Tidak ada gambar kerja/ detail
kontruksi
|
akibat :
|
|
-
|
material
boros, upah kerja boros, durasi pembangunan molor.
|
-
|
Biaya
pembangunan membengkak, biaya habis dan rumah tidak tuntas terbangun
|
4. BUDGET KURANG - biaya tidak cukup
|
|
Penyebab :
|
|
-
|
Over
Budget seperti pada point 1 s/d 3 diatas
|
-
|
Tidak
ada perncanaan biaya dan perhitungan RAB
|
akibat :
|
|
-
|
rumah
tidak tuntas terbangun.
|
"Teman saya bilang, supaya bangunan rumah kita kuat, tiangnya harus besar,.. tapi seberapa besar,..? kan repot,.. kalo kurang resikonya runtuh, sementara kebesaran, ya rugi dong biayanya... Nah,. kalo mau tau, ya harus tanya ahli struktur dan kontruksi,.. atau belajar dan mencoba memahami teorinya,.."
untuk anda yang betul-betul merasa
awam, bisa coba membaca panduan dari salah satu artikel saya tentang Teori
Praktis Struktur Rumah Sederhana.
Demikian
sedikit ulasan mengenai resiko/ancaman kegagalan yang mungkin akan anda hadapi.
Namun
demikian tidaklah perlu terlalu kuatir,..
Tanpa
tantangangan, hidup juga menjadi kurang menarik bukan,,. mungkin yang
diperlukan adalah konsentrasi serta pikiran bijak mempertimbangkan
langkah-langkah yang paling menguntungkan didalam mengambil keputusan
pengeluaran biaya.
Mungkin akan lebih menguntungkan menyiapkan pengeluaran
extra yang memberikan kemudahan dan mengurangi banyak resiko pemborosan akibat
kesalahan, dibanding dengan mencoba lebih hemat dengan menekan biaya extra akan
tetapi justru mengakibatkan pemborosan dan kerugian dikemudian hari.
Sebagai
contoh, memasang flushing pengarkhiran genteng pada dinding sopi2.(atau sering
dibahasakan ban2-an oleeh tukang). Saya merekomendasikan untu memasang talang
BJLS dibasah genteng serta kawat ayak sebagai tulangan, sebelum dilakukan
plester dan aci pada flushing. Spertinya ada extra biaya yang harus
dikeluarkan, baik untuk material maupun upah tenaga kerja.
Beberapa
orang memlih untuk langsung membuat flushing tanpa talang dalam ataupun kawat
ayam dan kemudian memberikan lapisan anti bocor seperti Aqua proof, nodrop,dsb.
Memang alternatif itu bisa digunakan untuk beberapa saat. Namun sifat beton
rentan karena pengeringan yang tidak merata, agregat yang tidak bersih dsb,
ataupun akibat adanya pergerakan, yang pada akhirnya terjadi retak dan
mengakibatkan kebocoran,dan jika tidak segera di antisipasi / dilapis ulang
bisa merusak bagian yang lain seperti plafon.
Kejadian
ini akan terus berulang sehingga merepotkan penghuni..
Hal
diatas adalah sebuah contoh kecil,. masih banyak lagi hal yang lebih crusial
merepotkannya kalo tidak dilakukan dengan cermat dan bijak.. contoh lain,..
coba bayangkan jika ternyata pemasangan genting dilakukan dengan kemiringan
atap yang salah, atau pemasangan gentingnya ga rapi, banyak yang ngangkang
istilahnya,.. hujan deres dah bisa dipastikan air tempias masuk kesela genting
mengakibatkan bocor dimana-mana.. haduuuhh..!
Nah sobat..
sementara sekian dulu,..
Mudah2an
artikel ini bisa bisa menjadi masukan untuk berfikir lebih cermat, hemat dan
tepat pada sasaran..
Selamat
membangun..
Artikel
terkait.
-
|
Bayar Arsitek Mahal.. Apakah betul..?
Membayar ahli untuk mendapat gambar rencana/ gmbr pedoman
kerja akan 2 s/d3 x lebih hemat dimanding pengeluaran xtra
dan sia-sia karena kesalahan pengerjaan. (Cara efektif mencegah pemborosan biaya bongkar pasang)
|
|
-
-
|
Panduan untuk Merencanakan Membangun Rumah Impian
|
|
-
|
Jangan berfikir tembok rumah anda harus mampu menahan tembakan
meriam. (kekuatan struktur yang berlebih/ terlalu kuat hanyalah
pemborosan tanpa manfaat ).
|
|
-
|
Pilih Rumah lebih kecil tapi jadi, atau pilih rumah besar
setengah jadi. (dengan
keterbatasan anggaran, mana yang akan anda prioritaskan)
|
No comments:
Post a Comment